H A J J I -- Tinjauan Analisis (part 2) | Sunday, October 16, 2005
Tindak Lanjut Syahadatain oleh Sheikh Sa'id Hawwa
Hajji membawa kembali kaum Muslimin kepada markas Islam pertama: Agama Ibrahim dan Muhammad. Perjalanan kembali ini akan memperkuat ikatan seorang Muslim kepada pusat Islam. Ia adalah negeri spiritualnya, qiblatnya, orientasi jasadnya, titik tolak semangat dan cita-citanya.
Sekembali dari tempat ini sebagaian besar bentuk kehidupan Muslim telah berubah dan berganti. Dulu keterikatannya dengan markas Islam hanya bersifat teoritis, namun kini telah menjadi kenyataan yang dapat dirasakan dan diamalkan. Nash-nash berikut terdapat berbagai isyarat bagi orang yang mau mengambil pelajaran:
1) Dari Abu al-Thufail, aku berkata kepada Ibnu Abbas, "Kaummmu menganggap bahwa Nabi SAW sa'i anatara Shafa dan Marwah sebagai Sunnah." Ibn Abbas menjawab: "Mereka benar. Sesungguhnya Ibrahim ketika diperintahkan melaksanakan manasik hajji, syetan menghalanginya, lalu syetan mengejarnya, tetapi Ibrahim mendahuluinya. Kemudian Jibril membawanya (Ibrahim) ke Jamratu al'Aqabah, lalu syetan menghalanginya. Maka Ibrahim melemparkannya dengan tujuh kerikil sehingga syetan itu pergi. Kemudian syetan itu menghalanginya di Jamratu al Wustha. Maka Ibrahim melemparnya dengan tujuh (kerikil). Kemudian ia merobohkannya. Dan Isma'il memakai baju putih. Dan ia berkata: 'Wahai ayahanda, aku tidak punya pakaian yang dapat engkau jadikan kafan untukku dengan- nya. Maka lepaskan pakaian itu agar engkau dapat mengkafani aku dengannya.' Lalu Ibrahim pun melepasnya. Kemudian tiba- tiba ada orang yang memanggilnya dari belakang. 'Wahai Ibrahim sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu.' Kemudian Ibrahim menoleh dan tiba-tiba menjadi seekor kibasy (domba) putih bertanduk dan besar bola matanya. Ibnu 'Abbas berkata: "Sesungguhnya engkau telah melihat kami mengikuti dalam memotong kibasy itu." Ibnu 'Abbas melanjutkan: "Kemudian Jibril membawanya ke Jamratu al-Qashwa. Lalu syetan menghalanginya. Maka ia melemparnya dengan tujuh (kerikil). Kemudian Jibril membawanya ke Mina. Jibril berkata: 'Ini adalah Mina, yakni tempat pemberhentian manusia.' Terus Jibril membawanya ke suatu kumpulan dan berkata: 'Ini adalah Masy'ari al-Haram.' Kemudian Jibril membawanya ke Arafah, Apakah engkau tahu mengapa dinamakan Arafah? Aku menjawab: "Tidak." Ibnu 'Abbas berkata: "Sesungguhnya Jibril bertanya kepada Ibrahim: 'Apakah kamu telah mengetahui?' Ibrahim menjawab: 'Ya.' Dari sini lalu dinamakan Arafah (mengetahui). Apakah kamu mengetahui mengapa ada talbiyah (ucapan labbaika dst.)? Aku menjawab: "Bagaimana dahulunya?" Ibnu 'Abbas berkata: "Sesungguhnya Ibrahim telah diperintahkan untuk mengizinkan manusia untuk berhajji, gunung-gunung menunduk kepada Ibrahim dan kampung-kampung menyambutnya, ia mengizinkannya untuk berhajji."
(Hadits riwayat Ahmad dan Thabrani dalam al-Kabir)
2) Ibnu Amr bin 'Ash berkata: Thawaflah kalian di rumah (Ka'bah) ini dan ciumlah batu ini. Karena keduanya dulu adalah dua batu yang turun dari surga; yang satu ditinggikan dan yang lain pun akan ditinggikan. Jika apa yang aku katakan tidak benar, maka siapa saja yang melewati kuburanku hendaklah berkata: 'Ini Abdullah bin Amr si pendusta'."
(Hadits riwayat Thabarani dalam al-Kabir)
bersambung.....
*************************
Created at 10:57 AM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]
|
|