<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9752792?origin\x3dhttp://cintaku-rim.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Pengertian ILAH dan LAILAHAILLALLAH | Sunday, January 02, 2005


ILAH


Ilah dalam pengertian sehari-hari adalah tuhan.
Di dalam terminologi Al-Qur'an ilah berarti:


1. Mahbubun (yang dicintai). Mari kita simak Qs 2:165 :


"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mencintai
Allah ..."


Pada ayat ini disebutkan menyembah dikaitkan dengan mencintai. Jadi
kalau seseorang mencintai sesuatu (dalam ayat disebutkan andada--
tandingan-tandingan) sejajar dengan cintanya kepada Allah berarti
mereka menyembah tandingan-tandingan tersebut. Jadi sangat tegas
ayat ini, jangankan mencintai sesuatu lebih dari cintanya kepada
Allah, mensejajarkan cinta itu saja berakibat fatal. Apakah
tandingan-tandingan itu? Mari kita simak penjelasannya di Qs 9:24


"Katakanlah: 'Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-
istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan; pernia-
gaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai selain Allah
dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusanNya.' Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik."


Jadi anak, bapak, ibu, saudara, istri/suami, bisnis, rumah dsb
seperti disebutkan pada ayat diatas dapat menjadi ilah. Oleh
karena itu Allah mengancam dengan keputusanNya... tunggulah
tiba saatnya nanti. Betapa Maha Penyayang Allah, memberikan
kesempatan kepada mahluknya yang mebelakanginya untuk tidak
segera mendatangkan keputusanNya itu.


Sesuatu yang dicintai ini sangat penting, karena manusia
sering terpeleset disini. Misalnya dia lebih mencintai bisnisnya,
sehingga meninggalkan pensan-pesan Allah, melanggar syariatNya
dsb. Kita dapat menulislah ilah-ilah lain seperti jabatan,
kekuasaan, dsb.


Berdasarkan Qs 9:24 tersebut, tingkatan cinta seorang muslim
sbb: 1) Allah 2) RasulNya (Nabi Muhammad SAW), 3) jihad
baru yang lainnya. Kita tidak dilarang mencintai harta,
istri, anak dll, tetapi cintanya harus dibawah cinta kita
kepada Allah, RasulNya dan Jihad.



2. Matbu'un (sesuatu yang dikuuti)


Mengikuti sesuatu selain dari petunjuk Allah bisa dicap memiliki
ilah selain Allah. Mari kita simak contohnya dalam Qs 25:43


"Terangkanlah kepadaku tentang orang-orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemeli-
hara atasnya?"


Hawanafsu kalau selalu diikuti maka selalu menjurus ke yang
negatif dan berdasarkan ayat diatas dia kalau seseorang selalu
mengikuti hawanafsunya, maka hawanafsunya tersebut juga menjadi
tuhannya.


Hawanafsu termasuk yang sangat sulit dikendalikan. Dalam kisah
perang Badar, setelah perang usai, seorang sahabat Rasulullah
berujar kira-kira "kita telah menyelesaikan perang besar",
Rasulullah lalu bersabda yang kira-kira perang tersebut kecil,
perang yang besar adalah perang melawan hawanafsu.


3. Marhabun (sesuatu yang ditakuti) simak diujung Qs 16:51


"Allah berfirman: 'Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguh
nya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja
kamu takut."


Seorang muslim harus berani, tidak boleh takut kepada siapapun,
kecuali Allah. Takut disini adalah takut Syar'i (takut dan
terpaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan dengan perintah
Allah karena sesuatu. Sesuatu bisa beratri manusia, jin atau
mahluk lain). Takut tabi'i dibolehkan. Misalnya takut dengan
anjing galak, takut dengan ular berbisa dll.


(Urusan takut ini pernah dibahas Akhi Riza Sajjad dulu, beberapa
tahun yang lalu)


Taqwa dalam arti sempit dapat berarti takut. Takqwa kepada Allah
bisa berarti luarbiasa takutnya kepada Allah, dilukiskan di
Al-Qur'an (saya lupa surat dan ayatnya) dengan mendengarkan nama
Allah hatinya bergetar karena takut. Dengan takut kepada Allah
otomatis akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi
segala larangannya.


Wassalam,
nabil
tarbiyah@isnet.org


*************************
Created at 5:31 AM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]