IBU TELADAN DALAM ISLAM ( 3 ) | Saturday, January 15, 2005
Arwa binti Abdul Muththalib, Bibi Rasulullah SAW, Saudara Shafiyah
Arwa binti Abdul Muththalib masuk Islam di Mekkah, dan hijrah
ke Madinah. Sebelum masuk Islam, dia mendukung Nabi SAW. Diceritakan,
bahwa putranya, Kulaib bin Umair masuk Islam di rumah Arqam bin Abil
Arqam Al-Makhzumi. Kemudian dia keluar, lalu masuk menemui ibunya,
Arwa binti Abdul Muththalib, dan berkata :"Aku telah mengikuti Muhammad
dan berserah diri kepada Allah."
Dan ibunya pun berkata : "Sesungguhnya orang yang paling patut
engkau tolong dan dukung adalah putra pamanmu. Demi Allah, andaikata
kami sanggup melakukan apa yang dilakukan oleh kaum laki-laki, niscaya
kami telah mengikuti dan membelanya."
Maka Kulaib berkata : "Wahai, Ibuku, apa yang menghalangimu
untuk masuk Islam dan mengikutinya, sedangkan saudaramu, Hamzah, telah
masuk Islam ?" Arwa menjawab : "Aku menunggu apa yang dilakukan oleh
saudara-saudara perempuanku, kemudian aku akan mengikutinya."
Kulaib pun berkata : "Aku memohon kepada Ibu, demi Allah, agar
Ibu datang kepadanya dan memberi salam, lalu membenarkannya dan ber-
saksi bahwa : Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah."
Kemudian Arwa mendukung Nabi SAW dengan lisannya dan mendorong putranya
agar membela
Setelah itu Abu Jahal dan sejumlah orang kafir di Mekah
menghalangi Nabi SAW dan mengganggunya. Maka Kulaib bin Umar pun
mendatangi Abu Jahal dan memukulnya hingga melukai kepalanya. Maka
mereka mengambil dan mengikatnya. Kemudian Abu Lahab mencegahnya,
lalu dia dilepaskan dan dia berkata kepada Arwa : "Tidakkah engkau
lihat putramu, Kulaib, telah menjadikan dirinya sebagai sasaran
selain Muhammad ?"
Arwa menjawab :"Sebaik-sebaik harinya adalah hari ketika
dia membela putra pamannya yang telah membawa kebenaran dari sisi
Allah." Maka mereka bertanya :"Engkau telah mengikuti Muhammad ?"
Arwa menjawab : "Ya."
Kemudian salah seorang di antara mereka keluar menuju Abu
Lahab dan mengabari tentang hal itu. Abu Lahab datang hingga masuk
kepadanya dan berkata :"Sungguh mengherankan, engkau telah mengikuti
Muhammad dan meninggalkan agama Abdul Muththalib !"
Arwa menjawab : "Begitulah adanya. Pergilah engkau untuk
membela dan menolong serta melindungi putra saudaramu. Jika dia
menang, engkau boleh memilih antara masuk bersamanya atau tetap
dalam agamamu. Jika dia benar, engkau telah mengajukan uzur mengenai
putra saudaramu."
Maka Abu Lahab berkata : "Kami mempunyai kekuasaan atas
bangsa Arab seluruhnya. Sedangkan dia datang membawa agama baru."
Kemudian dia pergi. Arwa pun berkata : "Kulaib telah menolong
putra pamannya, dia membantunya dengan tenaga dan hartanya."
Tidakkah kita ketahui, bagaimana sikap Arwa dalam menanggapi
pendapat putranya dengan mengobarkan semangat dan mendukungnya ?
Arwa menangisi ayahnya, Abdul Muththalib, seraya berkata :
Mataku menangis dan ia patut menangis
atas seorang yang pemurah dan
mempunyai sifat malu
Arwa menangisi Rasulullah SAW seraya berkata :
Wahai Rasulullah, engkaulah harapan kami,
engkau baik kepada kami dan
tidak benci
Arwa wafat pada tahun 15 Hijriah.
Wallahu a'lam bishowab.
*************************
Created at 9:26 AM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]
|
|