Termasuk Iman Kepada Allah: Sabar Atas Segala Takdirnya | Thursday, December 23, 2004
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Firman Allah Ta'ala (artinya):
"Tiada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (At-Taghabun: 11)
'Alqamah ('Alqamah bin Qais bin 'Abdullah bin Malik An-Nakha'i. Salah seorang tokoh dari ulama tabi'in. Dilahirkan pada masa hidup Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Meninggal th. 62 H / 681M) menafsirkan iman yang tersebut dalam ayat ini dengan mengatakan:
"Yaitu: orang ketika ditimpa musibah ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha dan pasrah (atas takdir-Nya)."
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ada dua perkara masih dilakukan orang, padahal kedua-duanya adalah kufur, yaitu: mencela keturunan dan meratapi orang mati."
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu' dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu: "Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliyah."
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya maka Dia menyegerakan hukuman baginya di dunia; sedang apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya maka Dia menangguhkan dosanya sampai Dia penuhi balasannya nanti di hari Kiamat." (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sungguh, besarnya pahala setimpal dengan besarnya cobaan; dan sungguh, Allah Ta'ala apabila mencintai suatu kaum, diuji-Nya mereka dengan cobaan. Untuk itu, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan dari Allah, sedang barangsiapa yang marah maka baginya kemarahan dari Allah." (Hadits hasan, menurut At-Tirmidzi)
Kandungan tulisan ini:
1.Tafsiran ayat dalam surah At-Taghabun. Ayat ini menunjukkan keutamaan sabar atas segala takdir Allah yang pahit, seperti musibah; dan menunjukkan pula bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.
2.Sabar terhadap segala cobaan termasuk iman kepada Allah.
3.Disebutkan hukum tentang perbuatan mencela keturunan.
4.Ancaman keras terhadap orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliyah (karena meratapi orang mati).
5.Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya.
6.Tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya.
7.anda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
8.ilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan yang diujikan Allah. Pahala bagi orang yang ridha atas cobaannya.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.
www.assunnah.or.id
*************************
Created at 2:25 PM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]
|
|