<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9752792?origin\x3dhttp://cintaku-rim.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

T A K D I R ( 1 ) | Wednesday, December 29, 2004


Ketika Mu'awiyah ibn Abi Sufyan menggantikan Khalifah IV, Ali ibn
Abi Thalib (W. 620 H), ia menulis surat kepada salah seorang
sahabat Nabi, Al-Mughirah ibn Syu'bah menanyakan, "Apakah doa
yang dibaca Nabi setiap selesai shalat?" Ia memperoleh jawaban
bahwa doa beliau adalah,

"Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu
bagi-Nya. Wahai Allah tidak ada yang mampu
menghalangi apa yang engkau beri, tidak juga ada
yang mampu memberi apa yang Engkau halangi,
tidak berguna upaya yang bersungguh-sungguh. Semua
bersumber dari-Mu (HR Bukhari).

Doa ini dipopulerkannya untuk memberi kesan bahwa segala sesuatu
telah ditentukan Allah, dan tiada usaha manusia sedikit pun.
Kebijakan mempopulerkan doa ini, dinilai oleh banyak pakar
sebagai "bertujuan politis," karena dengan doa itu para penguasa
Dinasti Umayah melegitimasi kesewenangan pemerintahan mereka,
sebagai kehendak Allah. Begitu tulis Abdul Halim Mahmud mantan
Imam Terbesar Al-Azhar Mesir dalam Al-Tafkir Al-Falsafi fi
Al-Islam (hlm- 203).

Tentu saja, pandangan tersebut tidak diterima oleh kebanyakan
ulama. Ada yang demikian menggebu menolaknya sehingga secara
sadar atau tidak -mengumandangkan pernyataan la qadar (tidak ada
takdir). Manusia bebas melakukan apa saja, bukankah Allah telah
menganugerahkan kepada manusia kebebasan memilih dan memilah?
Mengapa manusia harus dihukum kalau dia tidak memiliki kebebasan
itu? Bukankah Allah sendiri menegaskan,

"Siapa yang hendak beriman silakan beriman,
siapa yang hendak kufur silakan juga kufur" (QS
Al-Kahf [18]: 29).

Masing-masing bertanggung jawab pada perbuatannya
sendiri-sendiri. Namun demikian, pandangan ini juga disanggah.
Ini mengurangi kebesaran dan kekuasaan Allah. Bukankah Allah
Mahakuasa? Bukankah

"Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu
lakukan" (QS Al-Shaffat [37]: 96).

Tidakkah ayat ini berarti bahwa Tuhan menciptakan apa yang kita
lakukan? Demikian mereka berargumentasi. Selanjutnya bukankah
Al-Quran menegaskan bahwa,

"Apa yang kamu kehendaki, (tidak dapat
terlaksana) kecuali dengan kehendak Allah jua" (QS
Al-Insan [76]: 30).

Demikian sedikit dari banyak perdebatan yang tak kunjung habis di
antara para teolog. Masing-masing menjadikan Al-Quran sebagai
pegangannya, seperti banyak orang yang mencintai si Ayu, tetapi
Ayu sendiri tidak mengenal mereka.

Kemudian didukung oleh penguasa yang ingin mempertahankan
kedudukannya, dan dipersubur oleh keterbelakangan umat dalam
berbagai bidang, meluaslah paham takdir dalam arti kedua di atas,
atau paling tidak, paham yang mirip dengannya

Yang jelas, Nabi dan sahabat-sahabat utama beliau, tidak pernah
mempersoalkan takdir sebagaimana dilakukan oleh para teolog itu.
Mereka sepenuhnya yakin tentang takdir Allah yang menyentuh semua
makhluk termasuk manusia, tetapi sedikit pun keyakinan ini tidak
menghalangi mereka menyingsingkan lengan baju, berjuang, dan
kalau kalah sedikit pun mereka tidak menimpakan kesalahan kepada
Allah. Sikap Nabi dan para sahabat tersebut lahir, karena mereka
tidak memahami ayat-ayat Al-Quran secara parsial: ayat demi ayat,
atau sepotong-sepotong terlepas dari konteksnya, tetapi
memahaminya secara utuh, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah
Saw.

(... bersambung ke 2/3)



Dr. M. Quraish Shihab, M.A.

*************************
Created at 2:44 AM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]