<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/9752792?origin\x3dhttp://cintaku-rim.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

Konsekuensi Rukun Iman (2) | Tuesday, December 28, 2004


Buletin Jum'at Ar-Risalah Tahun II No. 22 / Jum`at V / 29 Jumadil Ula 1423 H - 9 Agustus 2002 M

AlDakwah.org --- Berikut ini adalah lanjutan edisi yang lalu tentang konsekuensi Rukun Iman yang telah sampai pada edisi yang kedua :

3. KONSEKUENSI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Seorang mukmin tidak hanya membenarkan dengan hatinya, atau mengucapkannya dengan lisan bahwa dia beriman pada kitab-kitab Allah, bahkan yang demikian itu masih belum dikatakan iman, sampai dia benar-benar mengamalkannya.




Ketika kita berikrar bahwa Allah SWT menurunkan al-Qur'an kepada nabi kita Muhammad SAW, maka konsekuensinya adalah kita harus menjalankan apa yang ada dalam al-Qur'an secara keseluruhan, tanpa terkeculi.

Allah SWT berfirman, yang artinya:

". Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?"( Q.S. al-Baqarah : 85 )

Mengapa kita mesti mengamalkan isi Al-Qur'an ? karena isi al-Qur'an itulah inti ajaran agama kita, kalau kita telah melaksanakannya berarti kita telah menjalankan syariat Islam, sebaliknya jika tidak kita amalkan maka kita telah meninggalkan Islam, lebih dari itu al-Qur'an yang bisa menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, artinya:

" Aku tinggalkan bagimu dua perkara, yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya."

Karena itulah Allah SWT menurunkan al-Qur'an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang beriman dan mengamalkan ajaran agamanya.

Allah SWT berfrman, yang artinya:

"Alif laam miim Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka," (QS.al-Baqarah : 1-3)

4. KONSEKUENSI IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

Kita beriman dan percaya bahwa Allah SWT telah mengutus para nabi dan rasul untuk menunjukkan jalan kebenaran dan keselamatan bagi umat manusia, dan Allah SWT telah memberikan bukti-bukti yang nyata tentang kebenaran mereka.

Iman kepada nabi dan rasul bukan berarti kita iman bahwa mereka itu ada, kita ucapkan dan hati kita membenarkan, tetapi kita selalu menyalahi ajaran mereka, karena itulah perwujudan dari iman kita pada mereka adalah mengikuti dan menjalankan ajaran mereka, kita sebagai umat Muhammad SAW harus menjalankan ajarannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguh-sungguhan.

Mari kita perhatikan firman Allah SWT yang artinya:

"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa :65)

Dalam ayat lain:

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia.Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr : 7)

5. KONSEKUENSI IMAN KEPADA HARI AKHIR

Seperti yang telah lalu, bahwa iman pada hari akhir meliputi beberapa hal di antaranya; iman pada hari kebangkitan, hari pembalasan, dan iman pada surga neraka, shirath ( jembatan ).

Ketika seseorang telah berikrar tentang hal ini maka sebagai konsekuensinya adalah dia harus bersungguh-sungguh dan giat dalam mempersiapkan bekal untuk hari akhirat nanti, dia harus memanfaatkan waktunya untuk beribadah sebanyak-banyaknya, rajin shalat dan puasanya, banyak sedekah dan amalan ibadah lainnya.

Dalam hadits disebutkan:

" Dari Anas r.a. , ada seorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya : kapan kiamat tiba ? , Rasul balik bertanya :" Apa yang telah kau persiapkan untuknya ? " , orang tadi menjawab : " Tak ada wahai Rasul, kecuali saya cinta Allah dan rasul-Nya, Rasul bersabda :" Engkau akan bersama apa yang kau cintai ." H.R. Bukhari ( 2475 ) dan Muslim ( 2639 )

Kesimpulan dari apa yang telah kita bicarakan adalah, bahwa iman menuntut kita untuk beramal, iman harus diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan.

6. KONSEKUENSI IMAN KEPADA QADLA' DAN QADAR ALLAH SWT

Kita mengimani dan meyakini bahwa Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu yang ada di alam ini, Dia telah mengatur dan membuat ketetapan bagi seluruh makhluq-Nya jauh sebelum Allah menciptakan mereka.

Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abdullah bin Amr r.a. Rasulullah SAW bersabda:" Sesungguhnya Allah telah menetapkan taqdir seluruh makhluq-Nya, lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi." H.R. Muslim ( 2653 )

Jika kita sudah mengimani hal ini maka kita tidak dibolehkan untuk menyalahkan Allah atau yang lain terhadap apa yang telah terjadi dan menimpa kita, misalnya kita sudah lama cari pekerjaan tapi tak dapat-dapat juga, dalam keadaan seperti ini tak boleh kita marah atau tidak terima terlebih lagi kalau kita sampai menghujat Allah, tetapi sebaliknya kita harus terima dengan lapang dada dan sabar dan kita yakin bahwa Allah SWT telah mengatur semuanya, dan mungkin dibalik itu ada hikmah yang besar.

Kesimpulannya, konsekuensi dari iman kepada qadla' dan qadar Allah adalah kita harus sabar dan menerima dengan ikhlas apa yang sudah menjadi ketentuan Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

" Katakanlah:"Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". (QS. Al-Taubah :51).

Muh.Syuaib

*************************
Created at 1:29 PM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

December 2004[x] January 2005[x] October 2005[x]